Senin, 25 Februari 2013

Pengalaman Donor Darah: Part 2

cr: snsd-movement.blogspot.com
Menyambung postingan saya sebelumnya tentang donor darah pertama kali yang saya lakukan beberapa bulan lalu. Tanggal 8 Februari kemarin, Alhamdulillah saya berkesempatan untuk donor darah lagi, yang ke 2 kali. Harusnya saya kembali donor sekitar bulan Desember tapi karena kesibukan dan segala macam akhirnya baru sempet donor lagi Jumat kemarin.
Kali ini saya donor ditemani sama temen saya, sebut saja namanya Ubi, ehhehe. Akhirnya kesampain juga donor bareng sama Ubi, setelah berkali2 gagal ;p. Awalnya kita janjian di Kampung Melayu buat ke PMI Pusat sama2, tapi karena dia ada urusan akhirnya kita janjian di Halte Transjakarta Palputih. Awalnya kita janjian jam 1, tapi karena kerjaan lagi banyak akhirnya saya baru bisa keluar kantor jam 1 dan alhasil sampe di PMI jam 2 lewat, Ubi nungguin saya lama banget, maaf ya Ubi.
Sampai di PMI, seperti biasa isi formulir lalu ke meja pendaftaran. Ubi udah daftar duluan sewaktu nunggu saya tadi. Hari itu PMI lumayan penuh, banyak yg mau donor darah, padahal waktu saya pertama kali donor lumayan sepi. Kata Ubi sih mungkin karena tanggal muda baru gajian jadi masih pada seger2, ah ada2 aja Ubi ini. Ubi dipanggil untuk test kadar Hb lebih dulu dari pada saya, dan langsung masuk untuk cek kesehatan. Tinggalah saya sendirian di ruang tunggu. Akhirnya, saya dipanggil untuk test Hb, hari itu kadar Hb saya 14,3 masih memenuhi syarat untuk donor. Setelah itu mesti nunggu lagi untuk cek kesehatan, Alhamdulillah tekanan darah normal 130/80 jadi bisa donor yippy.
Masuk ke ruang donor ga seperti waktu pertama kali donor ternyata saya mesti antri lagi, karena banyaknya pedonor pada hari itu. Saya lihat temen saya, Ubi sudah lebih dulu diambil darahnya. Ga berapa lama, akhirnya saya dipanggil, tempat tidurnya gantian sama Ubi, jadi Ubi selesai diambil darahnya, saya baru dipanggil. Untuk donor darah kali ini, rasanya udah biasa aja ga ada rasa takut atau deg2an lagi. Malah rasanya semangat banget, kalo ga inget umur mungkin saya udah jalan sambil lompat2 saking semangatnya hhehe.
Kali ini petugasnya Mas2, dan ga terlalu banyak basa basi kayak Mba2 yg dulu, mungkin karena rame ya jadi biar cepet. Seperti biasa, dipasang alat tensi lalu dicari pembuluh venanya, kali ini bener2 ga terlalu berasa sakit waktu jarumnya ditusukin, kalo yg pertama kali masih ada rasa kayak dicubit sedikit. Mas PMI nya masukin jarumnya cepet banget jadi ga terlalu berasa. Donor kali ini juga darah saya ngalirnya agak lama, mungkin peredaran darah saya memang kurang lancar. Karena darahnya ngalirnya lama, akhirnya alat tensinya dipompa lagi sama Mas2nya, nah pas itu deh baru berasa cekit2 gt. Mas PMI nya mungkin ga berani muter-muter jarum saya, karena pas alat tensinya dipompa lagi saya njerit gitu, sebenernya lebih karena kaget sih bukan sakit.. heheh.

Kali ini yang disadap lengan kanan
Setelah kantongnya penuh, kayak biasa darahnya diambil buat dimasukin ke dalam tabung kecil buat diperiksa. Tapi kali ini saya ga berani liat pas darahnya dimasukin ke tabung, takut mual2 lagi kayak waktu pertama donor, waktu jarumnya dicabut saya juga ga liat saking asiknya nonton TV hhehehe. Perhatian dari TV teralihkan waktu Mas2nya manggil supaya saya pegangin kapas lalu ditempelin plester. Selesai deh, habis itu saya langsung samperin Ubi di kantin. Kita makan sambil ngobrol2, dan saya ga merasa pusing atau mual sama sekali, malah saya makan dengan lahap sampe habis hihi laper bok!.
Habis donor, kita langsung karaoke-an, teriak2 joget2, donor ke dua ini memang saya kayaknya lebih kuat dari pada waktu donor pertama, mungkin karena tubuh saya udah ga kaget dan mulai terbiasa. Pulang karaoke kita berdua jalan kaki ke Halte Busway. Jangan tanya perasaan saya gimana sehabis donor, sama senengnya kayak pertama kali donor.

Penampakan saya dan Ubi sehabis donor. Agak remang-remang karena fotonya di warung remang-remang ruang karaoke hhe

Di foto itu keliatan kan kalo kartu donor saya dan Ubi beda warna, sebelumnya saya pikir kenapa beda mungkin waktu saya donor kertas putihnya habis, adanya kertas warna pink maka jadilahkartu donor yang saya dapat warna pink. Ternyata bukan karena itu alasannya sodara-sodara hhahah... apalagi waktu donor kemarin saya lihat ada juga orang yang kartu donornya warana biru, warna kuning, nah loh kok warna warni :o. Ternyata warna kartu donor menunjukan golongan darah si pendonor. Golongan darah O warna kartunya pink, golongan darah A warna kartunya putih, Golongan darah B warna kartunya biru, dan golongan darah AB warna kartunya kuning.

Waktu lagi ngobrol2 sama Ubi, saya bilang sama dia kalo donor darah itu bikin happy yah, dan dia pun mengiyakan. Katanya stress nya berkurang setiap habis donor. Donor darah itu ternyata banyak banget manfaatnya buat tubuh kita. Pokoknya kamu, yang merasa sudah memenuhi syarat sebagai pendonor, ga usah takut ga usah ragu ga usah bimbang. Kalo masih ragu coba disimak nih beberapa manfaat yang kamu bisa dapat dengan donor darah.

 1. Menyeimbangkan kadar zat besi
Ini adalah salah satu manfaat kesehatan terbaik dari donor darah. Menurut penelitian, banyak orang memiliki tingkat zat besi berlebih yang dikonsumsi melalui makanan. Jadi, untuk menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh, cara yang baik adalah dengan menyumbangkan darahnya. Memiliki terlalu banyak zat besi dalam darah bisa berbahaya bagi jantung.
Perempuan dapat menyeimbangkan kadar zat besi melalui menstruasi. Namun laki-laki, dan perempuan setelah menopause perlu menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh mereka.

2. Pemeriksaan kesehatan
Sebelum menyumbangkan darah, riwayat kesehatan di pendonor harus diperiksa. Bahkan dokter melakukan beberapa tes dasar untuk melihat apakah darah dapat disumbangkan atau tidak. Jadi, itu adalah salah satu alasan untuk 'memaksa' diri melakukan pemeriksaan.
Melalui tes ini, Anda bisa mengetahui apakah Anda sehat atau tidak. Dengan cara ini, Anda juga dapat dibuat sadar akan masalah kesehatan yang mempengaruhi tubuh Anda.

3. Mengurangi risiko kanker
Orang yang rutin mendonorkan darahnya memiliki kemungkinan menderita kanker terutama usus besar, paru-paru, hati, tenggorokan dan kanker paru-paru lebih rendah, karena kadar zat besinya lebih seimbang.

4. Mengontrol tekanan darah
Ini adalah salah satu manfaat kesehatan dari donor darah. Bila Anda menyumbangkan darah, volume darah seimbang. Hal ini untuk mencegah peningkatan tekanan darah. Jadi, jantung yang sehat baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

5. Mengurangi kolesterol
Sel darah manusia mengandung kolesterol. Baik kolesterol baik dan buruk, semua ditemukan dalam sel-sel darah merah. Nah, salah satu manfaat kesehatan dari darah donor adalah membantu mengurangi kadar kolesterol.

sumber: DetikHealth

Ini juga ada sedikit tips, apa yang sebaiknya dilakukan sebelum, selama, dan sesudah donor darah:

Sebelum melakukan donor
  1. Jaga kadar zat besi yang sehat dalam makanan dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti bayam, daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, sereal yang diperkaya zat besi dan kismis
  2. Tidur malam yang baik.
  3. Minum 16 ons air dan cairan tambahan sebelum donor.
  4. Makan makanan yang sehat sebelum mendonor. Hindari makanan berlemak, seperti hamburger, kentang goreng atau es krim. Tes infeksi dilakukan pada semua darah yang disumbangkan dapat dipengaruhi oleh lemak yang muncul dalam darah selama beberapa jam setelah makan makanan berlemak.
  5. Untuk donor trombosit, ingatlah bahwa tubuh harus bebas dari aspirin selama dua hari sebelum donor.
  6. Ingatlah untuk membawa kartu donor, SIM atau kartu pengenal lain.
Selama melakukan donor
  1. Kenakan pakaian dengan lengan yang dapat dinaikkan ke atas siku.
  2. Biarkan petugas donor darah lengan mana yang disukai untuk diambil darahnya dan tunjukkan setiap pembuluh darah yang telah digunakan untuk mengambil darah dengan baik.
  3. Tenang, dengarkan musik, berbicara dengan donor lain atau membaca selama proses sumbangan.
  4. Luangkan waktu untuk menikmati makanan ringan dan minuman di area minuman segera setelah menyumbangkan.
Setelah melakukan donor
  1. Minum banyak cairan selama 24-48 jam berikutnya untuk mengisi setiap cairan yang terambil.
  2. Hindari aktivitas fisik berat atau angkat berat selama sekitar lima jam setelah donasi.
  3. Jika kepala terasa ringan, berbaringlah dengan kaki ditinggikan sampai perasaan itu hilang.
  4. Jika pendarahan terjadi setelah perban dilepas, tekan titik bekas jarum dan angkatlah tangan selama 3-5 menit. Jika perdarahan atau memar terjadi di bawah kulit, lakukan kompres dingin ke daerah tersebut secara berkala selama 24 jam pertama.
  5. Nikmati perasaan baik yang muncul karena mengetahui bahwa Anda mungkin telah menyelamatkan tiga nyawa.
sumber:  ICRC-DetikCom via phylopop

Udah ga ragu lagi dong buat donor darah? lebih banyak manfaatnya kan ketimbang rasa sakitnya. Kalo gitu yuk, cuss kita donorin darah, karena selain banyak manfaatnya utuk tubuh kita, setetes darah kita juga berguna banget buat orang lain yg membutuhkan, setetes darah kita bisa menyelamatkan hidup orang lain. Kalo kata Adminnya Blood4life, Lebih baik sakit sedikit karena tusukan jarum, dari pada sakit karena ditinggalkan orang tercinta. Ayok, kita ramai2 donor darah dan menjadikan donor darah sebagian dari gaya hidup.


Bonus 

Lihat nih para seleb Korea aja melakuikan kampanye untuk menunjukan kalo donor darah itu hal yang penting, ada Super Junior, SNSD dan F(x) yang jadi duta donor darah.








Yesungnya cakep wakakak xD


Jumat, 15 Februari 2013

Pengalaman Donor Darah: Part 1


credit as tagged
Halo, saya mau cerita2 dikit nih tentang pengalaman pertama saya donor darah, mungkin buat yang udah biasa donor darah ini biasa2 aja. Tapi bagi saya yang baru pertama kali donor darah ya jadi luar biasa, dan pingin berbagi pengalaman.

Donor darah, apa sih yang pertama kali terlintas dipikiran kalo dengar kata-kata donor darah? pasti bagi yang belum pernah donor bakal berpikiran kalau donor darah itu sakit, serem, bikin lemes, bahkan mungkin menakutkan. Dulu, saya juga berpikiran sama kayak gitu. Pingin banget donor darah karena tujuannya baik untuk membantu sesama, tapi takut jarumlah, takut sakit, takut ga steril dan bisa nularin penyakit lah karena ini urusannya darah gitu. Pokoknya segala macem ketakutan itu muncul begitu denger kata donor darah. Jadilah saya ga pernah mau donor, kalo ada acara donor di Kampus atau Kantor saya cuma bisa ngeliatin aja, pingin tapi takut. Rasanya kayak disuruh naik wahana Tornado di Dufan, pingin tapi ga berani ;p.
Tapi itu dulu, sampai ada seorang temen, sebut saja namanya Ubi, yang ngajakin donor darah. Akhirnya saya mau deh coba untuk donor, saya pikir saat itu adalah momen yang pas untuk menaklukan segala ketakutan tentang donor darah. Apalagi setelah temen itu cerita kalau donor darah itu ga semenyeramkan yang dibayangkan. Akhirnya saya kebelet pingin donor deh tuh, penasaran banget gimana sih rasanya. Apalagi temen saya bilang ga ngerasa sakit sedikit pun, ga pusing, ga lemes. Wah, kalo dia aja berani dan ga ngerasa sakit pas donor masa saya takut sih, ga kece ah.
Akhirnya kita janjian untuk donor darah bareng. Tapi sayangnya setiap kali janjian untuk donor darah bareng selalu gagal, ada yg tiba2 saya kedatangan tamu bulanan, sampe jadwal yg bentrok. Dari situ saya mulai cari2 informasi di internet tentang donor darah, mulai dari prosedurnya kalo mau donor gimana, syarat2 kalo mau donor apa aja dsb dsb. Buat tambahan informasi aja, kalo temen2 mau donor darah bisa langsung datang ke Unit Transfusi Darah PMI terdekat. Persyaratannya kalo mau donor darah itu sbb:
  • Umur 17-60 tahun( usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua)
  • Berat badan minimal 45 kg  
  • Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius  
  • Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg 5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 – 100 kali/ menit 
  • Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram 
  • Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan.Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan: 
  •  Pernah menderita hepatitis B  
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis  
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi  
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga  
  • Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi  
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil  
  • Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar 
  • Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis 
  • Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin 
  • Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic 
  • Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang 
  • Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit 
  • Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan  
  • Sedang menyusui 
  • Ketergantungan obat 
  • Alkoholisme akut dan kronis 
  • Mengidap Sifilis 
  • Menderita tuberkulosis secara klinis 
  • Menderita epilepsi dan sering kejang  
  • Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk 
  • Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera 
  • Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril) 
  • Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah
sumber: http://bloodforlife.wordpress.com/syarat-donor-darah/
Nah, balik lagi ke gimana sampai akhirnya saya untuk pertama kalinya memberanikan diri untuk donor darah... jeng jeng, pada tanggal 12 Oktober 2012 tepat pada hari ulang tahun saya yg ke 21, akhirnya saya memutuskan untuk donor darah sendirian. Selain karena udah penasaran banget gimana rasanya donor darah, saya pikir momen ulang tahun ini juga pas banget, karena sudah beranjak 21 tahun yang berarti sudah menginjak masa2 dewasa (telat banget ya, umur 21 baru kepikiran buat donor darah hhe tapi lebih baik telat dari pada tidak). Saya pingin bersyukur sama Tuhan, sudah dikasih tubuh yang sehat, sempurna lahir batin. Dan kalo di ulang tahun2 sebelumnya saya yg dikasih kado sama teman2 dan keluarga, di ulang tahun kali ini saya pingin memberikan kado untuk orang yg membutuhkan.

Setelah sehari sebelumnya saya browsing2 di internet baca2 blog orang2 tentang pengalaman donor darah mereka, dan liat video2 proses donor di youtube. Keesokan harinya, yg jatuh pada hari Jumat saya memantapkan diri untuk datang ke PMI Pusat yg ada di Jl Kramat Raya no 57 Jakarta Pusat. Ada perasaan seneng, bersemangat sekaligus deg2an pas saya masuk ke dalam gedungnya, selintas ada perasaaan takut dan pingin balik lagi aja terus ga jadi donor gitu hha, tapi sudah terlanjur dan saya pantang mundur.

 Pas masuk, disambut ramah sama mas2 recepsionistnya, saya bilang saya mau donor darah terus dipersilahkan isi formulir yg udah disedian di meja, yg mesti diisi di formulirnya standar lah, kayak nama, tanggal lahir, alamat, pekerjaan, no identitas. Terus dibelakang formulirnya ada beberapa pertanyaan lagi tentang kondisi kesehatan kita kayak, apakah anda sehat hari ini? apakah istirahat cukup? terus apakakah mengidap penyakit kuning, asma dsb dsb, pokoknya pertanyaannya banyak. Setelah isi formulir, saya ke meja pendaftaran. Karena hari itu PMI lumayan sepi sama pendonor, saya langsung dipanggil untuk test golongan darah, timbang berat badan (timbang ini kita yg lakuin sendiri, udah disediain timbangan jadi petugasnya tinggal tanya berat kita). Bapak petugasnya baik, dia tanya saya udah tau golongan darahnya apa, saya bilang dulu waktu SD sih di test golongannya O. Akhirnya golongan darah saya dicek lagi, jari tengah tangan kanan saya ditusuk pake alat semacam jarum gt terus darahnya ditetesin ke kertas uji golongan darah yg bulet2 gt dan bapak itu manggut2, bener golongan darah saya O+.

formulir pendaftaran
Terus darah saya dimasukin ke semacam kaca preparat gitu terus dimasukin ke alat, yg belakangan baru saya tau fungsinya buat cek kadar Hb. Kadar Hb saya hari itu 15.2 kata bapaknya bagus. Saya kemudian masuk ruang tunggu lagi untuk cek kesehatan sama dokter, baru duduk sebentar langsung dipanggil. Di dalam ruang dokter tekanan darah saya diperiksa dan alhamdulillah normal saya udah deg2an aja takut kerendahan atau ketinggian. Dokternya juga tanya, apa tidurnya nyenyak semalam, lagi haid apa engga, lagi flu atau batuk dsb, saya jawab engga. Lalu saya dipersilahkan masuk ke ruang donor. Sampe ruang donor ini, rasanya makin ga keru2an deg2an banget sampe tangan saya dingin semua. Sekali lagi karena hari itu yg donor lumayan sepi, yg barengan donor sama saya cuma 2 orang bapak2. Setelah disuruh cuci lipatan lengan yg mau ditusuk jarum, saya kemudian dianterin ke tempat tidur untuk donor.

Semakin deg2an lah, kalo tadi cuma tangan yg dingin sekarang kaki juga ikutan dingin dan badan rasanya gemeter (agak lebay emang hha). Terus mbak2 PMI nya dateng, konfirmasi ulang nama, tanggal lahir dan golongan darah saya. Terus mba2nya bilang, hari ini ulang tahun ya mba? selamat ulang tahun ya. Hehe saya nyengir sambil bilang makasih, dari situ saya udah mulai agak rileks. Mba PMI nya ramah, dan memperlakukan saya hati2 banget, mungkin karena pertama kali donor jadi mba nya sekalian nenangin saya. Lengan kiri saya dipasangin alat tensi, dan mba2nya meraba2 lengan daya untuk dapetin pembuluh Vena. Pas dicari pembuluh Vena untuk disadap darahnya, saya sempet khawatir takut khawatir Vena nya susah dicari karena dulu waktu mau ambil darah buat cek DBD sempet susah dicari itu pembuluh.

Tapi untunglah, kali ini lancar dan si Vena ga ngumpet2 lagi. Pas mau ditusuk jarum, saya makin deg2an. Saya meringis2 merem melek gaje gt, mungkin mba nya tau saya takut, dia terus bilang, tahan ya mba agak sakit sedikit tapi sebentar doang, saya manggut sambil merem. Pas saya buka mata jarumnya udah masuk dan darah udah ngalir kedalam kantongnya, dan... oh my ga berasa sakit gimana2 kayak yg saya bayangin selama ini. Serius deh ga sakit2 amat, kalo pernah disuntik vaksin waktu SD atau waktu sakit pernah disuntik obat gt, rasanya ga jauh beda dari itu. Bener2 ga seserem yg saya bayangin, biasa aja persis seperti apa yg temen saya bilang, jadi kamu2 jangan takut buat donor. Kalo ga percaya cobain aja sendiri.

Penampakan lengan saya
Saya ga ngitungin berapa lama darah saya disadap, sambil nungguin kantong darahnya penuh saya nonton TV yg udah disedian PMI, atau sesekali ngetwit. Darah saya sempet agak lama ngalir ke kantong, kata mba nya karena saya tegang, saya disuruh mengepalkan tangan lalu buka gitu terus sampe darahnya lancar lagi, jarumnya juga diputar2 sama mba nya biar darahnya cepet ngalir, berasa rada ngilu dikit sih pas jarumnya diputar2 gt tapi ditahan ajalah. Masalahnya yah, bapak2 yg daftarnya belakangan dari saya dia selesai duluan dibanding saya -.-". Setelah kantongnya penuh, terus darah saya diambil lagi buat dimasukin kedalam 2 tabung kecil, mungkin buat pemeriksaan darah lebih lanjut. Terus jarumnya dicabut, dan ditempelin kapas yg ada betadine nya, baru deh berasa agak perih. Mba2nya tanya, saya pusing atau engga, saya bilang engga dan langsung bangun setelah mba2nya bilang terima kasih atas donornya.

Bapak2 yg tadi barengan saya donor udah selesai dan mereka kelihatan seger2 habis donor, saya juga ga mau kalah dong, saya langsung bangun ambil kartu sama vitamin langsung ke kantin buat ambil snack. Ternyata di kantinnya disediain mie rebus, telor rebus, susu cokelat dan air putih. Saya ketemu 2 bapak2 tadi di Kantin, dua2nya lagi makan dan kelihatan seger2 aja.

Nah, ga lama kemudian kok saya berasa pusing ya, buru2 deh minum susunya tapi kok makin lama malah mual, keringet dingin, lemes berasa semaput gitu. Terus mba2 kantinnya nyamperin, saya dibawa ke dalem ruang donor lagi biar bisa tiduran, saya bilang saya gapapa sama mba2nya, tapi tetep aja disuruh tiduran. Aduh, malu banget deh ya, terus ada mas2 yg nawarin teh manis, saya bilang ga usah. Akhirnya saya tiduran sekitar 5 menitan, habis bilang makasih langsung buru2 ngibrit pergi, karena harus masuk kuliah. Sepanjang jalan kepikiran makanan yg belom sempet dimakan tadi, sayang banget pasti dibuang hehehe.

 Akhirnya kesampaian juga donor darah, di hari yg spesial lagi donornya. Rasanya seneng banget, sampe di dalam bis senyum2 sendiri saking puasnya, lega banget rasanya. Pokoknya pertama kali donor rasanya susah diungkapin deh gimana senengnya. Badan juga rasanya lebih seger dan lebih ringan. Perih, pusing, semaput hilang ga ada apa2nya kalo dibandingin sama kepuasan batin juga manfaat yg dirasain badan sehabis donor. Pokoknya kamu2 yang memenuhi persyaratan untuk bisa donor, terus ga mau donor karena takut jarum, duh rugi banget deh. Donor darah itu enak dan bikin ketagihan hehehe. Saran saya sih buat yg takut jarum, ga usah liatin jarumnya, sibukin diri aja sama hal lain kayak ngetwit dsb biar ga terlalu takut. Yuk mareee kita Donor darah... bersambung Part 2

Kamis, 05 Juli 2012

Mom

I’m feeling tired today
Left alone in the room hugging a pillow
Touching my phone distracted my mind It’s lonely to eat tonight
Suddenly, i was frightened by the ringing phone my mom’s worried voice asked if i’ve eaten these words annoyed me but today it’s different
The forgotten promises are remembered
I will be a person with pretty heart And become a person who is selfless
I’ll keep the love of my mother’s wishes
I think of mother who used to share my dreams and brush my hair
Though I’ve made hurtful wrong choices
You silently watched over me from behind
But now I think more than an innocent child
The meaning of mom’s silent prayers
I will be a person with pretty heart And become a person who is selfless
I’ll keep the love of my mother’s wishes
I think of mother who used to share my dreams and brush my hair
What will i do, yet my heart is small
Can I do better without holding mother’s hand I’m afraid that it will still lack
I’ll be a wise daughter of my mom (Give me the courage)
I will be a proud daughter no matter where I go (You’ve been there for me)
I’ll keep the love of my mother’s wishes
I’ll show endless love I’ll have a warm heart I’m shy to express to mom
That I really love my mom
(Dear Mom, SNSD) 
 (Cre: heewish4it.wordpress.com)

Selalu kepingin nangis kalo denger lagu SNSD yang Dear Mom, minimal berkaca-kaca lah. Lirik lagunya mengingatkanku bahwa ketika aku lahir, ibuku pasti berharap aku jadi orang yang berbudi pekerti luhur, memiliki akhlak yang baik, dan segalanya yang baik-baik.
Tapi setiap dengar lagu Dear Mom, pikiranku selalu menerawang. Sudahkah aku jadi gadis dengan hati yang tulus dan bijaksana, sudahkah aku membuat ibuku bangga. Setiap anak didunia pasti ingin membuat orang tuanya bangga dan bahagia, hanya saja terkadang jalan hidup membuat kehilangan arah jika tak punya pegangan yang teguh. Aku sering kali kehilangan arah dan berbuat salah. Ibu dengan jiwa penuh kasihnya selalu memaafkan. Entah berapa puluh kali atau ribu kali, ibu selalu memaafkan.
Aku sampai saat ini pastinya belum bisa membuatnya bahagia apalagi bangga. Aku bukan orang yang pandai mengukapkan perasaan, bahkan sampai saat ini seberapapun besarnya sayangku padanya aku tak pernah mengungkapkannya. Seberapapun inginnya aku berucap rasanya lidahki kelu, malu.Sebanyak apapun aku melukai hatinya, aku tahu beliau selalu berdoa untukku dalam diamnya, berharap putrinya dapat memilih jalan hidup yang benar dan bahagia. Suatu saat nanti aku akan jadi ibu seperti dirinya.
Karena itu aku ingat bahwa aku harus tumbuh menjadi gadis dengan hati yang cantik. Aku belajar bahwa terkadang rasa sayang harusnya mengalahkan rasa malu. Aku banyak belajar, sebelum terlambat dan menyesal kenapa tidak sekarang bilang bahwa aku sangat menyayanginya. Yeah.. saat ini aku sedang mencoba untuk lebih mengekspresikan perasaan sayangku padanya, meskipun sulit dan canggung --dan kadang aku lepas kendali lagi-- tapi aku akan terus berusaha, menepati janjiku, membuatnya bahagia dan bangga. Aku bukan gadis dengan prestasi segudang dan segalanya, yang bisa kulakukan untuk membuatnya bahagia dan bangga mungkin hanya dengan menunjukan rasa sayangku.
Aku tahu kalau itu saja bisa membuatnya bahagia, itu terlihat saat hari ini aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya, ia tersenyum bahagia sambil mengucapkan terima kasih, terima kasih yang tak perlu sebenarnya. Aku yang harusnya berterima kasih padanya, untuk segalanya :). Selamat Ulang Tahun Ma, semoga sehat selalu.. please jangan kemana-mana dulu :')

Senin, 05 Desember 2011

Sebatang Alang-alang

Hidup sebatang alang-alang.
Pasrah terhadap angin.
Bergoyang2 lunglai, melambai pada awan.
Terkadang diam dalam lelah, terkadang tak punya arah.
Mengikuti kemana angin mengarah.
Walau kadang terlihat anggun, tenang dan indah.
Tetapi hatinya penuh gundah dan amarah pada angin yg membuatnya pasrah.
Mungkin hatinya menangis, tapi awan tak pernah menyadari.
Karena ia terus melambai tak kenal lelah.
Sebatang alang-alang yang pasrah.

by: Kim Iseul

Minggu, 20 November 2011

FanFiction_why did I falling in love with you (one shoot)





annyeong..
saya lagi iseng-iseng bikin FF nih.. FF ini terinspirasi dari lagunya DBSK dng judul yg sama..
haha karena saya masih belajar, jadi kalo ada yang salah mohon sarannya ya..
monggo dinikmati FFnya..



Main Cast:
Super Junior, Siwon Choi Siwon



SNSD, Yuri Kwon Yuri



Extended Cast:
BigBang, Taeyang Dong Young Bae

Choi family ~ Mr & Mrs Choi
~ SNSD, Sooyoung Choi Sooyoung ( Siwon’s older sister)
~ SHINee, Minho Choi Minho (Siwon’s younger brother)

Kwon family ~ Mr & Mrs Kwon
~ SNSD, Seohyun Kwon Seohyun (Yuri’s younger sister)

Siwon & Yuri’s friend
Yoona, Hyoyeon, Go HaRa, Kibum, Donghae, Yunho, Changmin

Why did I end up falling for you?
No matter how much time has passed,
I thought that you would always be here
But you have chosen a different road


“yul..yul..” siwon melempari punggung yuri dengan butiran-butiran snack yang sedang dimakannya.
“siwon-ah.. hentikan!! Kau mengotori baju dan rambutku..” yuri berbalik dan mengusap punggung dan rambutnya.
“mengapa kau tidak memberiku contekan saat ulangan tadi?” tanya siwon menuntut.
yuri menghela nafas dan merangkul pundak siwon “sampai kapan kau mau mencontek dengan ku? Dengar ya choi siwon, kau tidak bisa terus menerus mangandalkanku..” yuri tersenyum “… aku tidak akan selamanya berada disismu, bagaimana pun kita nanti akan tumbuh dewasa dan menjalani hidup masing-masing.. ya kan? Jadi , kau tidak bisa terus bergantung padaku..” siwon hanya mengangguk tak mengerti. “ayo cepat naik, kau mau aku yang memboncengmu?’ yuri menarik siwon duduk di sepedanya kemudian ia duduk di kursi belakang sepeda..
siwon mengayuh sepedanya menuju rumah yuri dan dirinya, rumah mereka hanya berjarak beberapa kilometer dari sekolah. Ia selalu menjemput yuri saat hendak barngkat dan mengantarnya saat pulang dari sekolah.
“yul…”panggil siwon lembut
“hmmm…”
“kau benar mau masuk universitas seoul?” tanya siwon
“iya.. memang kenapa?”
“tidak …” siwon berkata pelan “yul..:”
“apa lagi???”

“sudah sampai..” siwon memarkir sepedanya di halaman rumah yuri. Gadis itu dengan sigap turun dari sepeda siwon.
“kau mau mampir?” tawar yuri
“tidak terima kasih.. lain kali saja” siwon mengayuh sepedanya lagi.. “daah yull..’
“dah siwon-ah..”

***

From the first day that I met you
I felt like I knew you
And the two of us melded together so naturally

Wherever we would go, it would be together
It was so natural for you to be with me
We became adults together
But you chose a different road


Siwon merenung dikamarnya, mengenal Yuri adalah anugerah terindah dalam hidupnya. Ia mengenal gadis itu sejak bangku sekolah dasar. Saat pertama bartemu yuri ia merasa yuri adalah takdirnya, orang yang diciptakan Tuhan untuknya. Mereka selalu bersama-sama kemanapun mereka pergi. Seiya sekata, tak terpisahkan. Seperti musim dingin dengan saljunya, seperti musim semi dengan bunga cherry-nya, seperti musim gugur dengan daun-daun momiji-nya dan seperti musim panas dengan aroma lautnya.. yuri selalu melengkapi jiwanya.
Dua hari yang lalu yuri datang mengabarkan pertunangannya dengan young bae, senior mereka sewaktu di universitas dan sebulan lagi mereka akan menikah. Hari-hari siwon terasa berat sejak hari itu. Ia masih ingat wajah yuri yang sangat berbinar-binar sewaktu mengatakannya. Gadis itu memang sangat mengagumi young bae sejak mereka masih di universitas . siwon ingat saat yuri pulang dari kencan butanya tak lam setelah mereka lulus universitas, bukannya pulang kerumah ia malah mampir kerumah siwon untuk menceritakan tentang kencan butanya.
“kau tahu siwon siapa yang kutemui di kencan buta tadi??” yuri berkata antusias. “dong young bae sunbae..” ia menjawab pertanyaannya sendiri.
Saat itu siwon hanya tersenyum, ia tahu ia cemburu, namun ia berusaha menutupinya ia pikir hubungan mereka akan berakhir cepat namun ternyata hubungan mereka terus melaju kearah yang lebih serius.
Siwon mengumpulkan foto-foto kenangannya bersama yuri. Banyak sekali moment yang siwon habiskan bersama yuri yang terabadikan di foto-foto itu. Moment saat mereka mementaskan drama sekolah mereka saat SMP. Moment tahun baru yang mereka habiskan di bawah pohon cherry di alun-alun kota seoul saat mereka menginjak SMA. Moment upacara kelulusan mereka di univarsitas. Moment saat mereka merayakan kelulusan di sebuah café bersama teman-teman mereka. Dan masih banyak kenangan lainnya yang terbingkai indah dalam lembaran-lembaran foto. Siwon ingin sekali menyimpan kenengan-kenanagan itu di hatinya selamanya, tapi ia tahu itu akan sangat menyakitkan. Ia mengambil sebuah kotak lalu mamasukan semua kenangannya bersama yuri kedalam kotak itu.

***

“siwon-ah.. bagaimana penampilan ku?” yuri berputar memamerkan kostum dramanya pada siwon. Siwon mamandang gadis yang ada di hadapannya dengan takjub. Namun ia hanya berkata datar pada gadis itu “ bagus..” ucapnya.
“bagus?? Hanya itu??” yuri bertolak pinggang tidak terima.. “semua orang berkata aku menakjubkan..” sambungnya lagi. Siwon tersenyum geli.
“ia, kau terlihat menakjubkan seperti bunga yang sedang mekar..” kata-kata siwon membuat senyum yuri kembali merekah.
“gomawo siwon.. kau juga terlihat tampan dengan ….. “ yuri terlihat ragu. ‘dengan kostum pohon ini??” siwon menyahut ketus.
“ini benar-benar tidak adil.. kau jadi juliet dan tae woo jadi romeonya sedangkan aku hanya jadi pohonnya??” siwon mendelik tidak percaya..
“ayolah siwon berhenti mengeluh.. beberapa menit lagi kan kita akan pentas..” yuri berkata lembut.
“tetap saja aku kesal, mengapa aku jadi pohon sedangkan tae woo jadi romeo.. lihat saja kau kim tae woo tidak akan kumaafkan kau kalau kau berani mencium yuri..” siwon pergi dengan bersungut-sungut tampak agak kerepotan dengan kostum pohonnya.
Yuri tersenyum, ia tahu apa yang mambuat siwon amat kesal bukan soal sebagai apa ia berperan tapi ia kesal karena yuri berpasangan denagn tae woo dalam drama kali ini bukan denagnnya. Yuri tersenyum lega, dalam hatinya siwon apapun peran siwon pohon atau jadi batu sekalipun, ia tetap menyukai siwon.

***
Semilir angin musim dingin meniup ranting-ranting pohon ek dipinggir sungai Han. Bunga-bunga snow drop menyembul dari balik permukaan es yang menutupi tanah. siwon berjalan menyusuri taman youido di pinggir sungai Han. Lampu taman yang temaram menempilkan bayangan ranting pohon yang menyerupai bayangan monster. Siwon bergidik, bukan karena bayangan pohon yang menyerupai bayanagan monster melainkan karena udara yang begitu dingin. Syal tebalnya tidak sanggup menghangatkan tengkuknya yang kedinginan.
“siwon-ah..” suara yang sudah sangat dikenal siwon terdengar dari kejauhan. Yuri.
“apa yang kau lakukan di sini yul? Malam ini dingin sekali” siwon menatap yuri yang mendekat ke arahnya.
“aku ingin manemuimu” ujar yuri
“menemuiku? mengapa tidak datang kerumahku saja?’ siwon bertanaya lagi.
“kalau aku kerumahnmu, kau pasti tidak ingin bertemu dengan ku..” yuri mendesah. “ mengapa kau menghindar dari ku? Aku merasa kau menjauh dariku setelah aku bilang bahwa aku akan menikah..”
“aku tidak menghindarimu..” ujar siwon gugup. Ia memang menghindari gadis itu karena hatinya sakit setiap kali melihat yuri barsama young bae.
“bohong.. kau tahu betapa aku merindukanmu? Aku ingin bersama mu seperti dulu lagi.” Suara yuri bergetar. “sebentar lagi aku menikah, tak kan banyak waktu yang bisa kuhabiskan bersamamu, kau tahu betapa kesepiannya aku setiap kali memikirkan hal itu?” siwon kaget mendengar perkataan yuri, ia tidak tahu bahwa gadis itu begitu merindukannya, seketika hatinya seakan remuk melihat yuri bersikap seperti itu.

***

“annyeonghaseo ajjuma.. yuri ada?” siwon berkata sopan pad ibu yuri yang membukakan pintu untuknya.
“ada.. mau mangajak yuri kencan ya?’ ibu yuri menggoda
“ah.. tidak hanya ingin mangajaknya jalan-jalan, ini kan tahun baru..” siwon tersipu
“aku sudah siap..” yuri tiba-tiba muncul. “ayo siwon kita berangkat nanti keburu ramai” yuri menarik tangan siwon, “dah bu..” ucapnya pada ibunya.

‘Jadi ini pohon cherry yang ingin kau tunjukan itu?” ujar yuri sesampainya di alun-alun. “indah sekali..” yuri memandang kagum pada pohon cherry di hadapannya.
“iya.. lihat benarkan pohon ini selalu mekar lebih awal di banding pohon cherry lainnya..” siwon menunjuk ranting- ranting pohon cherry yang dipenuhi oleh pita-pita berwarna pink yang diikatkan pada ranting-rantingnya. “ada legenda yang menyatakan kalau kau mengikatkan pita berisi permohonanmu disini pada malam tahun baru, maka keinginanmu akan terkabul” siwon menerangkan.
“ini, tulis permohonanmu di pita ini” siwon menyerahkan sehelai pita dan ballpoint kecil pada yuri. Gadis itu mengambil pita dan ballpontnya dari siwon dan mulai menulis.
“ini..” ujarnya setelah selesai.
Siwon mengikatkan pita yuri di pohon cherry itu.
“indah bukan?” ujar siwon
“ehmm..” yuri menggangguk. “semoga permohonanmu benar-benar terkabul..”
“memang apa permohonanmu?” tanya siwon menyelidik
“rahasia..” yuri tersenyum..

***
Siwon sedang asik berkutat dengan laptopnya di ruang kelas. Ini tahun keduanya di universitas. Ia masuk universitas Seoul seperti yuri dan masuk fakultas hukum sama seperti gadis itu juga. Siwon belajar dengan tekun akhir-akhir ini. Kata-kata yuri waktu itu memacunya untuk belajar giat. Dua tahun lagi mereka akan lulus universitas, dan mereka kan menjalani kehidupan mereka masing-masing. Siwon sendiri ingin mencapai cita-citanya sebagai pengacara di instansi pemerintah. Yuri, gadis itu pun punya rencana lain untuk hidupnya. Mereka mungkin akan terpisah.. memikirkannya saja sudah membuat siwon resah. Setiap besama yuri selalu saja muncul perasaan yang berbeda. Ia tidak ingin menekan perasaan itu tapi tetap saja tidak bisa..
“kelihatannya sedang sibuk tuan choi..” suara yuri tiba-tiba muncul membuat siwon terkejut. Ia tidak menyadari kehadiran yuri yang disertai yoona tadi.
“kau sedang apa siwon? Kelihatannya sibuk sekali.. tampaknya akan ada yang mengambil perdikatmu sebagai mahasiswa teladan yul..” seru yoona
“kalau benar begitu, malah bagus bukan? Iya kan siwon??” yuri manatap siwon meminta dukungan.
“eh. Iya..” siwon gelagapan. ia sedari tadi hanya memandangi yuri tanpa berkedip. Gadis itu cantik, sangat cantik seperti biasanya.
“coba kulihat siwon apa yang sedang kau kerjakan” yuri melongok laptop siwon. “ah ternyata presentasi untuk hari ini.. siwon bagian ini salah..” yuri menunjuk bagian yang salah dari peresentasi siwon.
“benarkah? Bagian yang mana?” tanya siwon
“yang ini.. sebentar aku benahi..” yuri mengambil alih laptop siwon. Siwon hanya memandang gadis itu takjub, ia selalu mengagumi yuri. Akhirnya ia mengakui kalau perasaannya selama ini adalah cinta, ia mencintai yuri. Kwon Yuri. Gadis yang ada di hadapannya. Entah apa gadis itu mencintainya juga? Sepertinya ia memandang kearah lain, ke pria lain selain dirinya. Siwon tidak tahu mengapa ia tidak dapat menyatakan perasaannya pada yuri ia tidak tahu apa yang yuri rasakan.. aku takut kalau semuanya kan berubah. Ia sungguh takut.

***
“yuriiiiii… ayo kesini.. mari kita foto sama-sama..” yoona berteriak memanggil yuri seusai acara upacara kelulusan mereka.
“ia yuri ayo..” suara kawan-kawan yuri yang lainnya pun ikut memanggil yuri.
“sebentar..” yuri tersenyum. “siwon-ah..” yuri mendekati siwon.
“selamat ya..” yuri memeluk siwon
“ini kan upacara kelulusan kita, kau juga selamat..” siwon berkata pelan.
“kau masuk 10 besar lulusan terbaik siwon.. kau berhasil.. dan kau melakukannya sendiri, tanpa terus bergantung padaku seperti yang kau lakukan waktu SMA dulu..” yuri terkikik melepaskan pelukannya .
“aku benar-benar lega, kita sudah lulus universitas.. itu berarti kita..”
“sudah dewasa..” potong siwon.
“ya.. kita sudah dewasa dan..”
“siap menjalani hidup masing-masing.” Siwon memotong perkataan yuri lagi. “itu yang kau katakan dulu di hari terakhir saat kita ujian kelulusan SMA dulu, ya kan?” siwon tersenyum.
Yuri tersenyum sipu.”ia, benar.. tapi ada satu hal yang mengganjal rasanya..”yuri memeluk siwon lagi.
“apa itu?” siwon berbisik..
“yuriiii… ayolah.. sampai kapan kau mau berpeluk-pelukan dengan siwon di sana?” yoona berteriak tidak sabar.
“sudahlah yoon.. seperti tidak tahu mereka saja.. oh yuri.. oh siwon..” sahut HaRa menggoda yuri dan siwon.
Siwon dan yuri tersenyum malu, wajah mereka memerah.
“entahlah..” yuri melepaskan pelukannya “aku tidak tahu apa yang mengganjal perasaan ku..”
“yuriiiiii… berapa lama lagi” yoona lagi-lagi teriak.
“haaah.. yoona itu cerewet sekali..” keluh yuri. Siwon terkekeh.
“kalau ia begitu cerewat mengapa kau betah sekali dengannya selama ini?” ujar siwon.
“entahlah..” yuri tertawa. “ ayo cepat nanti ia berteriak lagi..” yuri menggandeng tanagan siwon.

***
“siwon-ah.. makan ini” hyoyeon manjejalkan makanan kedalam mulut siwon. Siwon, Yuri dan teman-teman seangkatan mereka di universitas seperti hyoyeon, yoona, hara, kibum, donghae, yunho, changmin dan yang lainnya sedang merayakan kelulusan mereka di sebuah café milik ayah hyoyeon.
“uhuk.. uhuk.. pedas..” siwon terbatuk. Mukanya merah kepedasan.
“hyo.. apa yang kau berikan kepadanya? Kau tahu kan ia tidak tahan pedas..” ujar yuri cemas.
“kau tidak apa-pa siwon? Ini minumlah” yuri menyodorkan minuman dingin pada siwon.
“ooooooooohhhhhhh… perhatian sekali” suara yoona, donghae dan yunho bagai paduan suara.
“ya.. siwon-ah.. menikahlah dengan yuri.. kau itu cocok sekali dengannya” canda yesung..
“yuri tersipu-sipu sementara siwon merasakan mukanya memerah lagi.
“aku tidak apa-apa yul” bisik siwon.

***
“hyung.. ayo bangun kita pulang..” minho menarik tubuh siwon yang terkulai lemas di meja pojangmacha. Mabuk.
“tidak.. aku tidak mau..” siwon terhuyung melepaskan diri dari rangkulan minho.
“ayolah hyung.. jangan membuatku repot” ujar minho kesal.
“oppa, mengapa kau mabuk? Ayo kita pulang..” suara seohyun yang lembut membuat siwon menoleh kearahnya.
“yull.. yul.. kau disini” siwon lantas memeluk seohyun.
“oppa, aku seohyun bukan yuri onnie.” Seohyun melepaskan diri dari pelukan siwon.
“tidak.. tidak.. kau yuri.. kwon yuri..” siwon memeluk tubuh seohyun semakin erat.
“yul.. jangan menikah dengan young bae.. kumohon..” siwon mulai menangis. “ kumohon tetaplah disisiku jangan kemana-mana.”
“aku.. aku.. mencintaimu yul.. akau sangat mencintaimu.. jangan pergi..” suara siwon sesengukan. Seohyun dan minho memendangnya prihatin.
“hyung.. bahkan jika kau mengucapkannya beribu kali, kau tetap tidak bisa meraih yuri nuna. Ia besok menikah hyung..” minho menarik siwon lepas dari seohyun.
“tidak.. lepas.. jangan pisahkan aku dari yuri.. tidaaaaaaaakk.. jangaaaaaaan..” siwon menangis histeris. Tangis seouhyun pecah. Plakk.. seohyun menampar siwon.
“bodoh.. oppa bodoh kalau tidak ingin ia pergi dari sisimu mengapa kau tidak mengatakan perasaanmu padanya dari dulu. Mengapa kau begitu pengecut? Mengapa kau begitu takut akan reaksinya? Kau tahu yuri onnie juga mencintaimu” seohyun terisak. “ kau bodoh..”
Tubuh siwon jatuh berlutut ke tanah. ia merasa lemas dan menyesal.

***

Today, the day that holds a special meaning
The day that you stood with a smile of happiness
Praying to God in your beautiful appearance


Siwon memasukan foto-fotonya bersama yuri, dan semua yang mengandung kenangannya dengan yuri kedalam kotak. Siwon tahu ini berat, separuh hatinya berkata ia tidak bisa melepaskan yuri, tapi separuh lainnya berkata gadis itu sudah bahagia, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
“siwon.. sudah siap?” sooyoung mengetuk pintu kamar siwon. “ kau sudah siap? Kau mau naik mobil siapa ke pernikahan yuri?” sooyoung masuk kedalam kamar siwon. Siwon hanya terdiam ia menaruh kotaknya keatas lemari. Lalu terduduk lemas di ranjangnya.
“hey.. ada apa sayang?” sooyoung mengusap lengan adiknya.
“tidak nuna.. aku hanya..” siwon terdiam. “hanya ada sesuatu yang membuat hatiku sakit” siwon melanjutkan.
“lihat nuna, kau yang memilih jalan ini, kau yang membuat semua ini terjadi. Kalau kau mau mengubahnya, belum terlambat.” Sooyoung tersenyum. “aku akan pergi duluan, pikirkanlah baik-baik, jangan sampai kau menyesal” sooyoung pergi meninggalkan siwon yang merenung sendiri.
***
Angin terus saja berhembus membuat aliran air di sungai han membeku.
“maaf yul.. tapi aku akhir-akhir ini sibuk dengan pekerjaanku.” Siwon berucap. “kau minggu depan menikah dengan young bae sunbae kan? Selamat ya.. kau akhirnya menemukan pria yang tepat untuk mu. Pria itu kan yang kau lihat selama ini” siwon melanjutkan. “pria spesial yang hanya kau temui sekali seumur hidupmu.” Siwon menghela nafas.
“aku ingin mengatakan satu hal padamu siwon, sehabis ini terserah padamu.” Yuri mengatur nafasnya. “aku sudah mememukan orang tersebut sejak lama. Aku mencintainya sejak lama. Aku menunggunya untuk menyatakan cintanya padaku, tapi ia tidak juga menyatakannya padaku. Aku pikir.. ia juga menyukaiku. Pikiranku mungkin salah. Aku tidak tahu, tapi aku sepertinya tidak bisa lagi menunggunya lebih lama, aku telah meneukan orang lain. Aku harap ia tidak menyesal nantinya.” Yuri memandang siwon penuh makna.

***

Today, the day that holds a special meaning
The day that you stood with a smile of happiness
Praying to God in your beautiful appearance


“kwon yuri, bersediakah kau..” Blaakk.. siwon membuka pintu Gereja memotong perkataan pastor. Siwon melihat yuri berdiri di altar bersama young bae, yuri tersenyum bahagia. Terlihat sangat cantik. Semua hadirin memandang siwon.
Sooyoung tersenyum, minho dan seohyun memandangnya penuh harap, terlebih seohyun. Ia sangat mengharapkan kakaknya bisa hidup bahagia bersama siwon.
Siwon memantapkan diri.
“tunggu..” ucapnya. “yul.. hentikan.. jangan menikah dengannya yul.. menikahlah dengan ku. Maafkan aku young bae sunbae, tapi aku sudah mencintai yuri jauh sebelum kau bertemu dengannya. Yull.. kumohon” sedetik kemudian ia melihat yuri berlari meninggalkan altar dan memeluk dirinya.
“nado saranghae..” bisik yuri. “ kenapa baru mengatakannya sekarang? aku sudah menunggu lama” yuri mencium bibir siwon. Siwon tersentak.
Dilihatnya yuri masih berdiri di altar, senyumnya mengembang. siwon tak tega. Ia kemudian membungkuk “jwesonghamnida..” ucapnya. Kemudian ia duduk di samping sooyoung.
“tidak apa-apa kalau ini pilihanmu, kalu ini yang menurutmu terbaik untuk yuri.” Sooyoung mengusap telapak tangan siwon. Seohyun memandang siwon kecewa.

With the person next to you who isnt me
The image of you receiving blessings
How could I just stand aside and watch


Di depan Gereja yuri bergandengan tangan dengan young bae. Mereka terlihat sangat bahagia. Para tamu menyebarkan kelopak-kelopak mawar di jalan yang di lalui mereka. Mata yuri beradu pandang dengan siwon. Siwon tidak mengerti ekspresi yuri, apa ekspresinya berarti “siwon aku bahagia sekali, aku akhirnya menikah dengan young bae sunbae” atau “siwon kau bodoh sekali, andai kau mengatakannya mungkin yang saat ini yang berdiri disampingku adalah kau” entahlah.. yang jelas yuri terlihat sangat bahagia sekarang. Maka siwon tersenyum bahagia untuknya “selamat yul..” ucap siwon tanpa suara. Yuri tersenyum sekali lagi melihat siwon.

***

Hyung.. yuri nuna sudah melahirkan, anaknya perempuan. Siwon membaca sms dari minho. Ia tersenyum lalu memasukan ponselnya kedalam saku.
“apa kabar pohon cherry..” siwon menyapa pohon cherry yang ada di hadapannya.” Hari ini wanita yang kucintai melahirkan anak pertamanya. Harusnya aku yang ada dirumah sakit sekarang menemaninya melahirkan anak kami. Namun karena aku pria yang bodoh. Sekarang ada pria lain di sampingnya mereka pasti bahagia sekali menyambut kelahiran anak pertama mereka.” Siwon menghela nafas. Pikirannya mengembara pada kejadian di pinggir sungai han satu tahun lalu.

“jadi..” ucap yuri setelah mengatakan hal yang membuat siwon bingung. Lambat sekali siwon memproses perkataan yuri.
“apa kau mau mengatakan sesuatu? Atau menanyakan suatu hal padaku” belum sempat siwon memproses perkataan yuri tadi gadi situ sudah membrondongnya dengan pertanyaan lain.
“tidak.. tidak ada” siwon berkata cepat yang membuat dirinya sendiri pun terkejut.
“benarkah? Baiklah kalau begitu” yuri berbalik. “aku pergi dulu..” yuri melangkah kemudian langkahnya terhenti. “kalau kau ingin tahu jawaban dari pertanyaan yang ada di hatimu, datang lah ke alun-alun kota seoul, lepaskanlah pita permohonanku, kau akan tahu jawaban dari pertanyaan yang tidak pernah kau ucapkan.” Yuri berlalu pergi.

Siwon melepaskan ikatan pita yuri dari pohon cherry yang ada di hadapannya. Ia membaca apa yang ditulis yuri di pita itu.
-tuhan, saat ini aku sedang bersama seorang laki-laki, aku menyukainya. Namun aku tidak tahu apa ia menyukaiku atau tidak. Kuharap suatu hari nanti ia menyatakan cintanya padaku. Aku akan menunggunya. Aku mohon persatukanlah kami tuhan..-
Siwon menggengam pita itu erat, ia tersenyum pahit. Segalanya telah terlambat sekarang.

Why wasnt I able to convey to you?
My feelings that were growing everyday and night
The words begin to overflow
But I know they wont reach you now

But, even though I say that I need you close to me
I just pray that you will be happy forever
No matter how lonely that makes me (or how sad)



Kwon Yuri

Pria seperti apa yang kau ingin hidup bersamanya selamanya? Aku kwon yuri berharap untuk hidup bersama seseorang yang spesial yang hanay kutemiu sekali seumur hidupku. Pria selalu membuatku nyaman, mendekapku kala aku sedih. Aku berharap menemukan pria seperti itu sampai aku bertemu choi siwon. Aku sudah menyukainya sejak pertama kali bertemu dengannya, kurasa ia juga menyukaiku. Aku menunggunya menyatakan perasaannya padaku. Namun sampai kami dewasa ia belum juga menyatakannya padaku. Aku kecewa, mengapa pria yang kuharapkan untuk mendekapku saat aku sedih, seseorang yang aku ingin ia ada saat aku membuka mataku dipagi hari. Seseorang yang mengecap keningku saat aku menyiapkan sarapan untuknya adalah seorang pria yang pengecut untuk menyatakan cintanya pada gadis yang sudah menunggunya untuk menyatakan cintanya.
Sekarang bersama Dong Young Bae lah aku melakukan hal yang ingin kulakukan dulu bersama siwon. Saat young bae datang aku masih ragu, namun aku lelah menunggu kupikir young bae lah yang terbaik untukku. Aku bahgia bersamanya walaupun kutahu bukan young bae yang kuharapkan menjadi takdirku. Cinta memang tak semudah yang dibayangkan juga tak sesulit yang orang pikirkan.

The End

ehem ehem.. gimana pendapatnya? haha maksa ya FF nya..
maaf ya kalo ada salah ketik mata empat saya ternyata tidak cukup jeli buat meriksa ketikan satu2..
commentnya ditunggu.. gomawooooo..^^

Salju Gurun


Di hamparan gurun yang serangam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa jangan lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. tak akan ada yang menagis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung-burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak , jadilah salju abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam tak akan menggigil ketika melewatimu , oase akan jengah dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inchi.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau... BERBEDA...

From: Filosofi Kopi by Dee (Dewi Lestari)
one of my favourite writer.. read her blog also..^^